Kamis, 16 Oktober 2014

                                                        SEJARAH LAHIRNYA SAYA

Pada tanggal 26 Maret 1985 M atau bertepatan dengan tanggal 02 Rajab 1405 H, ibu tercinta saya yaitu Ibu Ijah Chadijah telah melahirkan seorang putra yaitu saya sendiri Budi Praninata. saya dilahirkan dari keluarga yang biasa-biasa saja, ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga, sementara ayah saya adalah seorang tukang (pembuat rumah) dan ayah saya bernama bapak Muhasyim. singkat cerita saya tumbuh menjadi seorang anak, dan saya bersekolah di salah satu SD Negri terfavorit pada zaman saya. saya masuk SD umur 6 tahun atau dari 1991-1997. masa kecil saya sama seperti masa kecil anak-anak yang lain kebanyakan, bahkan saya sudah pernah belajar merokok diumur 10 tahun atau th 1995. hal itu bermula ketika ada hiburan film layar tancep, ketika saya berkumpul dengan teman-teman, yang sebenarnya teman itu bukanlah teman tongkrongan saya, karena saya gabung dengan mereka akhirnya saya tertarikbelajar merokok, awalnya sempet ragu, takut kalau ada seseorang yang lapor ke orang tua saya, pasti saya akan dipukuli habis-habisan, karena fikirnya semua sama merokok jga, dan tidak akan ada yang mungkin melapor. tidak sampai saya ketagihan merokok, karena saya sifatnya hanya mencoba dan cuma beberapa kali saja.

Seperti anak kecil kebanyakan saya pun didik untuk mengaji. bahkan pada zaman saya untuk sekedar berangkat ngaji saja, harus datang sebelum maghrib dan menyusun Al-Qur'an, agar bisa dapat giliran pertama setelah sholat maghrib. pengajian tersebut dipimpin oleh Ust. Husain. jarang dari rumah ketempat ngaji, tidaklah terlalu jauh, hanya karena medan saja yang membuat banyak tantangan, karena harus melewati sungai besar dan kecil serta harus lewat sawah. yang paling seru adalah ketika musim penghujan tiba, setiap kali hujan ketika pulang ngaji, semuanya buka baju dan telanjang pulangnya serta berlarian lewati sawah dan sungai, tidak jarang banyak yang jatuh atau sendal putus, bahkan saya sendiri pernah jatuh kek kali kecil dan sendal saya terpendam dalam lumpur, karena takut mau ambil, akhirnya tunggu sampai besok untuk ambil sendal tersebut.

Karena tidak ingin anaknya tidak menguasai ilmu agama. akhirnya orang tua saya dan orang tua teman-teman saya sepakat untuk memasukan saya ke sekolah madrasah atau yang mungki sekarang dikenal dengan MIT atau SDI. setiap selesai sekolah SD saya harus berangkat sekolah lagi untuk sekolah madrasah.

Tahun 1994 akhirnya saya mengakhiri untuk mengaji di juz 'ama. sekarang saya sudah berada dilevel yang lebih tinggi yaitu saya belajar ngaji di Al-Qur'an. Al-Qur'an pertama saya beli di pasar Mauk, waktu itu berdua dengan sang ayah pergi ke Pasar mauk naik sepeda. senang dan gembira punya Al-Qur'an yang baru, dan nyokap dengan senang hati membuatkan tas Al-Qur'an dari kain.

tibalah di tahun 1997 hari dimana saya menerima ijazah atau STTB setelah melaksanakan EBTANAS 

sayangnya foto tersebut rusak, jadi tidak bisa lihat foto saya waktu SD, waktu itu Nilai Ebtanas Murni atau NEM saya terhitung bagus 30.57, itu cukup mampu untuk masuk dalam SPMN 1 Mauk, tapi orang tua tidak menginginkan saya untuk masuk dalam SMP favorit tersebut. ayah saya menginginkan anaknya dipondok pesantren, denger khabar ada pondo pesantren baru, yang jaraknya tidak jauh dari rumah dan kebetulan dengan ketua yayasan tersebut ayah saya mengenal baik, akhirnya saya di titikan di pondok pesantren tersebut. nama pondok pesantrennya adalah "Pondok Modern Daarul Hikmah" tahun 1997- 2000